-->
  • Sejarah Sepak bola part 4

    Ini part 4 nya dari pembahasan sejarah sepak bola

    Dalam sejarah sepak bola Indonesia juga terdapat tokoh yang menjadi sosok penting dibalik hadirnya PSSI, yaitu Soeratin Sosrosoegondo yang merupakan seorang anak pribumi yang sudah mengikuti pendidikan di Sekolah Teknik Tinggi Heckelenburg, Jerman.

    Beliau berkeinginan untuk mewujudkan Sumpah Pemuda sebagaimana yang dilakukan pada tanggal 28 oktober 1928. Menurut beliau, sepak bola adalah cara yang sangat tepat untuk meningkatkan semangat rasa nasionalisme pemuda untuk melawan penjajahan Belanda.

    Kemudian Soeratin Sosrosoegondo jugalah yang memutuskan hubungan dengan NIVU secara sepihak dalam kongres yang diadakan di Solo pada tahun 1938. Pemutusan hubungan ini merupakan imbas dari kekesalan beliau karena pada setiap keikutsertaan dalam pertandingan sepak bola, ternyata selalu memakai bendera NIVU atau Belanda.

    Masuknya balatentara Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi, karena Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai, yaitu badan keolahragaan buatan Jepang.

    Kemudian masuk pula menjadi bagian dari Gelora (1944) dan baru lepas otonom kembali dalam kongres PORI III di Yogyakarta (1949).

    Setelah wafatnya Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi.

    Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional yang di antaranya adalah Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.

    Dalam perkembangannya, PSSI sudah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir.

    Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).

    Sayangnya sejarah panjang sepak bola di Indonesia belum mampu untuk merubah prestasi sepak bola Indonesia di kancah internasional. Butuh manajemen bola dan tekad yang tinggi untuk merubah sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi.

    Nah, seperti itulah sejarah sepak bola dunia dan sejarah sepak bola Indonesia.

    Kalau kita melihat dengan seksama, perjalanan sejarah sepak bola memang menempuh jalan yang sangat panjang. Sepak bola juga sudah menjadi kegiatan yang terkenal hingga saat ini dan memiliki penggemar dari kalangan manapun.

    Hanya saja permainan sepak bola merupakan permainan yang keras karena harus melakukan kontak fisik terhadap pemain lainnya, sehingga ditetapkanlah beberapa peraturan sepak bola yang dapat melindungi para pemain agar terhindar dari cedera dan kesengajaan mencelakai.

    Tak tanggung-tanggung hukumannya, tergantung dari tingkat kesalahannya, dari denda sampai larangan bermain.

    Hari ini, sepak bola di Indonesia mesti bangkit, melakukan proses regenerasi pemain profesional sehingga dapat bertarung di kancah dunia.

    Demikianlah artikel sejarah sepak bola dunia dan sejarah sepak bola Indonesia ini, semoga dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan para pecinta sepak bola.

    Salam olahraga!
  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment